Cerpen: Cinta Tulus

Rabu, 24 Agustus 2011 1 komentar
Sore itu aku aru saja mengatakan kepadanya malalui sms.
"hati - hati ya.. sayang "
 aku mengatkan itu ketika ia ijin kepada ku untuk pergi bersama teman-temannya. dan pagi ini aku mendengar kabar dari Om nya yang datang ke tempat kerja ku bahwa semalam ia kecelakaan motor dan sekrang ini sedang di rawat di rumah sakit, kaki kirinya patah.
Betapa terkejutnya aku mendengar hal itu. aku sempat panik tapi emosi ku diredam oleh Om nya itu.
" Sudah kamu kerja saja yang tenang dulu nanti setelah pulang kerja baru kamu jengung dia di rumah sakit" kata om nya.
" Tapi..Om.."Kata ku masih panik
" Sudah dia baik- baik saja ko" Kata Omnya.
 dan aku berusaha percaya dengan kata-kata omnya itu, agar aku pun tenang dalam bekerja.
Saat aku bekerja aku hanya memikirkan dia dan dia.
Saatnya pulang kerja pun tiba aku pun langsung pergi kerumah sakit tempatnya di rawat, dan ketika aku sampai di ruangan tempat ia di rawat begitu banyak teman dan saudaranya yang berkumpul dan menjenguknya.
 aku tersenyum kepada mereka yang seperti terkejut melihat kedatangan ku, mereka pun tersenyum kepada ku tapi senyum mereka terasa aneh bagi ku karena mereka tersenyum seperti menyembunyikan sesuatu dari ku.
Dia pun melihat ku hanya melongo saja, aku tidak mau bertanya yang aneh- aneh kepadanya karena ia pasti sedang merasakan kesakitan di kakinya.
aku pun memecahkan suasana di dalam ruangan itu dengan berbicara dan memberikan sebuah bingkisan kepadanya.
" Nih...cepet sembuh ya..."kata ku tersenyum kepadanya dan memberikan sebuah bungkusan berisi buah kepadanya.
dan ia pun tersenyum kepada ku.
" Terima kasih ya.. kamu sudah repot- repot"katanya sambil mengambil bungkusan plastik yang ada ditangan ku dan menaruhnya di samping meja yang ada di samping tempat tidurnya.
Aku heran kenapa teman- teman dan saudaranya yang ada di situ tidak menyuruh ku untuk duduk di sampinya dan mereka hany terlihat seperti orang-orang yang salah tingkah.
Aku pun tak meberanikan diri untuk duduk di sampinya karena itu akan membuat ku malu dan terlihat tidak sopan di hadapan keluarganya. aku pun duduk bersama dengan keluarga dan teman-temannya yang ada di sana.
Dan tiba-tiba ada seorang wanita bersama salah satu temannya memasuki ruangan ini, aku melhat wajah temannya yang terlihat terkejut ketika melihat ku, dan wanita itu langsung menghampirinya dan duduk di sampingnya.
Aku terkejut bukan kapalng di buatnya.
" Siapa dia kenapa dia duduk di sampaingnya?"tanya ku dalam hati ku.
Wanita itu memang cantik sangat jauh berbeda dengan ku yang hanya wanita biasa-biasa saja.
Aku lebih terkejut lagi saat ia duduk disampinya dan mengelus - elus dahinya.
salah satu temannya langsung menarik tangan ku keluar dari ruangan itu.
Aku masih terpaku melihat pemandangan tadi.
"Kamu sudah lihat kan dia seperti apa sekarang dan bersama siapa sekarang?"katanya ketus kepada ku.
Aku hanya terdiam mendengar ucapan temannya itu, ingin rasanya aku menangis tapi tidak aku tidak kan menangis disini.aku malah kemabli lagi kedalam ruangan, aku kembali kedalm ruangan dan berpamitan kepada semua yang ada disana termasuk dirinya.
Satu bulan setelah kejadian itu aku pun tak pernah bertemu dengannya lagi, aku hany mendengar kabar dari omnya saja yang selalurajin memberikan kabar kepada ku.
aku hany bisa tersenyum terpaksa mendengar kabar tentang dia, aku tidak membencinya sama sekali tapi kalau menghingat hal itu aku semakin sakit hati ku.
Dan hari ini ketika aku sedang bekerja,teman kerja ku Dhanu mengajak ku bercanda bahkan ia bercanda sangat keterlaluan ia melepaskan kaca mata ku hingga aku kesulitan untuk melihat ke arah sekitar.
" Mba...terlihat sangat cantik loh bila tanpa kaca mata" Katanya saat melihati ku.
 "Basi tau kata-kata kamu itu"kata ku padanya sambil tertawa dan berusaha meraih kaca mata ku yang masih dipegangnya.
Aku tidak menyadari kalau tingkah kami ini di perhatikan oleh seseorang, yang sedang berdiri di di dekat kami dengan menggunakan tongkat.
Katike aku menyadari itu, aku langsung terdiam dari candaan ku dengan Dhanu.melihat itu ia langsung pergi dari hadapan ku, dan aku pun tidak berusaha untuk mengejarnya.
"kayanya ada yang cemburu tuh" kata mba Titi tiba-tiba ketika melihat tingkah ku dan dia.
Aku hanyaterdiam mendengar hal itu karena mba Titi pun tahu kenapa aku seperti itu sekrang dengannya.karena ia menghiyanati ketulusan cinta ku.
  
cerpen by: gina

1 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 ♥ himma mazimi ♥ | TNB